Siklus Endometrium


Gambaran histologi dari endometrium normal berubah dengan bertambahnya usia perempuan bertahun-tahun melalui masa premenars, reproduksi, perimenopause dan pascamenopause. Perubahan hormonal secara siklik dari siklus menstruasi secara kontinyu mengubah fenotipe morfologi adalah normal. Kombinasi dari perubahan ini dengan artefak dan keterbatasan dapat membuat gambaran normal sulit untuk diinterpretasi. Perubahan/deviasi endometrium dari normal, baik itu dalam gambaran histopatologi atau hubungan temporal terhadap ovulasi telah terjadi pada masa-masa reproduksi. Hal ini sering mengindikasikan adanya kelainan yang melatarbelakangi infertilitas pada perempuan.
Dating endometrium biasanya dilakukan untuk konfirmasi mencari faktor penyebab dari infertilitas pada perempuan. Dalam melakukan dating endometrium seharusnya disertai dengan data-data baik itu data klinis, riwayat periode menstruasi terakhir, riwayat pengobatan hormonal dan lainnya.
Ada sembilan gambaran histologis dari kelenjar dan stroma yang menentukan fase dalam siklus dan dating histologis. Lima dari gambaran ini meliputi kelenjar: Kelenjar yang berlekuk-lekuk,
  1. kelenjar yang bermitosis,
  2. Orientasi terhadap inti (pseudostratified vs basal),
  3. Vakuola sitoplasmik subnuklear,
  4. Sekresi luminal dengan secretory exhaustions.
  5. Empat gambaran berhubungan dengan stroma:
  6. Edema,
  7. Stroma yang bermitosis,
  8. Perubahan predesidual, dan
  9. Infiltrasi dari limfosit granuler.
Secara praktis, gambaran kelenjar yang paling penting adalah orientasi dari inti, vakuola sitoplasmik subnuklear dan sekresi luminal dengan secretory exhaustions, dan gambaran stroma yang paling penting adalah edema, perubahan predesidual dan infiltrasi limfosit granular.